Stres Kerja- Penyebab dan Strategi Copingnya

Stress Kerja
Stress Kerja

Stres Kerja- Anda adalah Pekerja? atau anda adalah Pengacara? (pengangguran banyak acara). Tentu saya yakin anda adalah pekerja. Semua orang di dunia adalah pekerja. Semua pekerja juga mengalami stres dalam kerja. Kok bisa stres kerja?

Bahkan diam pun juga dianggap sedang bekerja selagi dia bisa menghasilkan uang. Ah yang bener? iya ada. Saya yakin pasti ada sosok orang yang seperti itu. Buktinya? silahkan anda lihat Pemilik Microsoft, Pemilik facebook, dkk. Lalu dimana letak stress nya?

Ya, mestinya mereka tidak semata-mata hanya duduk diam, dan menunggu uang jatuh dari langit. Ada usaha besar di balik sikap santainya. Ada upaya besar untuk mencapai titik nyaman yang mereka miliki.

Sebagai pekerja tentunya kita semua menginginkan untuk hidup damai, nyaman, dan tentram. Pada dasarnya kita juga menginginkan kerja sedikit, namun dapat uang banyak. Ya, itulah manusia. Wajar.

Namun sangat disayangkan, akhir-akhir ini banyak sekali manusia yang sangat tidak memperhatikan kesehatan mentalnya. Terutama saat sedang bekerja. Apalagi dia bekerja penuh dengan tekanan.

Nah, kali ini saya akan bahas mengenai masalah yang sering muncul pada dunia kerja, masalah ini akan saya ungkap dari sudut pandang psikologis. Ya, masalah ini adalah Stres kerja.

Berikut akan saya ulas seputar stress dalam bekerja, mengapa hal ini terjadi, dan bagaimana solusinya.

Baca Juga: Gangguan Kecemasan

Daftar Isi

Apa Itu Stress?

Stress Kerja
Stress Kerja

Sebelum kita merangkak kedalam arti stres kerja, sangat baik jika kita mengetahui dasar dari Stress itu sendiri.

Menurut Wikipedia Stres adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan.

Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri, atau dari luar.

Kita ibarat sebuah gelas yang diisi air, jika diisi tanpa memperhatikan gelasnya, maka air itu akan penuh dan lama kelamaan akan tumpah.

Seperti itulah kondisi ketika kita diserang oleh stress.

Bisa jadi dikarenakan faktor dalam diri, misal anda adalah orang yang mudah panik, atau anda adalah orang yang rentan terhadap tekanan.

Bisa jadi juga karena faktor dari luar diri. Misal, Boss anda selalu memerintahkan kepada anda atas job yang bukan ranah anda.

Bos selalu mengatakan tidak mau tau, pokoknya harus selesai malam ini!. Dan anda merasa tertekan. Nah, itu adalah contohnya.

Stress muncul karena ada Miss dalam harapan dan kenyataan. Aku inginbuah apel, eh dikasih buah Alpukat. Bukannya lebih enak, tapi yang namanya gasuka, ya tetep gasuka.

Contoh Stres dalam Kerja

Jika saya mendapat IPK diatas 3,7 maka saya auto keterima dalam PT. Pertamina.

“Saya hanya perlu mendapat nilai itu agar masuk menjadi karyawan tetap. Jika kurang dari itu, maka saya akan melewati banyak seleksi-seleksi untuk menjadi karyawan tetap”.

Dan hasilnya, anda lulus ujian skripsi dengan nilai CUMLAUDE, tapi IPK anda hanya sebatas 3,6.

Nilai itu kurang untuk menjadi karyawan tetap di PT. Pertamina. Dan anda kekeh tak ingin mencoba perusahaan lain dengan alasan kehidupan anda akan terjamin jika anda masuk kedalam PT. Pertamina.

Lalu anda Stress. Kemudian anda Depresi, lalu dirujuk ke psikolog, dan anda di terapi intervensi.

Masalahnya sepele bukan? Jangan banyak berharap jika anda tak ingin banyak kecewa.

Saya tidak mengatakan Stress itu buruk. Ini Wajar, dan Manusiawi. Stress juga tidak dapat dihindari karena pasti akan selalu ada masalah yang muncul dan mewarnai dalam kehidupan kita.

Yang membedakan adalah, bagaimana kita menghadapi stres dalam kehidupan, terlebih dalam dunia kerja.

Kasus Stres Dalam Dunia Kerja

Akhir akhir ini banyak ditemukan kasus stress dalam dunia kerja, dan hal ini sekali lagi adalah hal yang wajar dan sering kita temui. Sering terjadi dan dirasakan, namun tak disadari.

Kasus Stres kerja #1

Ambil contoh cerita Maria Cattleya (24). Cerita ini dilansir pada harian berita. Perempuan ini mengaku pernah mengalami stres atau burnout di beberapa tempat kerja sebelumnya. Saat magang di salah satu media misalnya, ia sempat kecewa karena ditempatkan di divisi yang tidak sesuai dengan yang dilamarnya.

“Saat itu, gue melamar jadi jurnalis, tapi malah ditempatkan di marketing communication. Gue jadi nggak suka dan muak dengan yang gue kerjakan. Belum lagi beban kerjanya yang berat. Pernah gue diminta memegang media sosial waktu ada dua acara bersamaan dalam satu hari. Rasanya hectic banget,” jabar Maria.

Maria stress karena adanya ekspektasi dan kenyataan saling bertabrakan.

Terkadang memang saat kita bekerja harus mematuhi atasan, harus bekerja seuai dengan perintah. But, jika semua hal itu mengabaikan kesehatan mental, maka itu adalah penyiksaan. Penyiksaan terhadap diri sendiri.

Cobalah untuk berkomunikasi, bernegosiasi dengan atasan, bahwa beban kerja yang kita miliki tak sebesar kemampuan yang kita punya.

Kasus Stres kerja #2

Kasus yang lainnya yang sering terjadi adalah banyaknya jam yang kita habiskan hanya untuk bekerja. Antusias yang kita rasakan mengalahkan rasa lelah yang tersimpan. Akhirnya kita akan bekerja tanpa batas. Hingga pada akhirnya kita menjadikannya beban hidup, dan hanyut dalam stress. Bahkan tak banyak hal demikian akan berujung pada bunuh diri.

Berikut adalah contohnya, Surat kabar Ming Pao di Hong Kong, melaporkan bahwa salah satu kerabat dekat Insinyur mengklaim kematian rekan kerjanya itu dikarenakan “stres kerja”, setelah bekerja 34 jam tanpa istirahat. Dalam setahun ini diFoxconn Company “Sepuluh pekerjanya telah bunuh diri dan tiga lainnya melakukan percobaan bunuh diri, rata-rata mereka tewas karena terjun dari atas bangunan”.

Ketahui kemampuan anda, Kurangi beban anda, Demi kesehatan mental anda.

Faktor Faktor yang menjadikan Anda Stres dalam Kerja

Stress memiliki banyak faktor, diantaranya adalah faktor internal, yakni karena dalam diri kita sendiri, dan eksternal. Karena luar diri, bisa orang, bisa benda, bisa lembaga. Apa saja.

Faktor Lingkungan

Stress Kerja

Faktor lingkungan dapat ditinjau dari Fisik dan non-Fisik. Fisik adalah situasi, sarana, dan pra-sarana yang perusahaan sediakan untuk pekerjaan anda. Anda bekerja dalam ruangan seperti apa, apakah anda bekerja dalam ruangan dengan alat-alat berat, beresiko tinggi? atau di luar ruangan yang terkena panas terik matahari, dan hujan jika sewaktu-waktu terjadi?

Itu semua disesuaikan dengan minat anda. Anda tipe pekerja yang bagaimana, indoor atau outdoor? alat berat, atau alat ringan?

Ingat, kuncinya disini adalah anda bahagia dan Sehat Mental.

non-Fisik adalah dengan siapa anda bekerja. Apakah para pekerja yang bersama anda merupakan pekerja akrab? atau pekerja musuh? Karena sejatinya bekerja dalam tim jelas mempengaruhi tingkat stress individu.

Yang dibutuhkan dalam hal ini adalah kemampuan anda dalam beradaptasi. Betah atau Jenuh. Jika betah bertahan, jika jenuh tinggalkan.

Faktor Perusahaan/Lembaga

Tuntutan dalam bekerja bisa menjadikan anda stress. Misal anda adalah karyawan pada pabrik produksi, dan disana anda dituntut untuk menghasilkan produk 50 sepatu dalam sehari. Hal ini mungkin tampak biasa bagi karyawan muda, sedangkan luar biasa bagi karyawan tua.

Tuntutan peran dalam pekerjaan. Dimana anda dibutuhkan? tuntutan peran sering ditemukan dalam jabatan-jabatan tinggi. Misalnya adalah manajer. Manajer selalu dibutuhkan dalam berbagai divisi dalam perusahaan. Terlebih jika divisi tersebut memiliki cabang dimana-mana.

Sebelum anda menekan kontrak, alangkah baiknya jika anda membaca job deskripsi dari pekerjaan itu dari perusahaan. Agara nantinya tidak menjadi beban dalam bekerja. Agar nanti kemampuan anda mumpuni dalam bidang yang anda minati.

Faktor Pribadi

Faktor faktor pribadi adalah tekanan yang munculnya dari dalam diri.

Yang menjadikan Stres kerja dari hal ini adalah misal: Keadaan ekonomi yang susah. Sedangkan anda berharap akan mendapatkan upah yang cukup. Ternyata upah hasil anda bekerja masih kurang untuk hidup dalam keluarga.

Motivasi dan Emosi, jika tak ada motivasi untuk bekerja, maka kerja akan menjadi beban dan anda akan segera merasakan stress kerja.

Begitu pun dengan Emosi, jika emosi anda tidak stabil. Anda tak akan menikmati pekerjaan anda dengan senang hati. Bahkan lebih parahnya anda akan sambat tiap kali bekerja.

Strategi Coping Stres dalam Kerja

Ada beberapa strategi coping dalam menghadapi stress kerja. Saya akan menyarankan sesuai dalam penelitian yang sudah dilakukan oleh teman saya.

Escapism

Escapism merupakan usaha karyawan untuk menghindar dari masalah yang dihadapinya dengan cara berkhayal atau membayangkan jika masalah tersebut terselesaikan atau tidak dalam situasi tersebut. Cara yang dilakukan untuk menghindarinya adalah dengan tidur lebih banyak, minum minuman keras, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan menolak kehadiran orang lain.

Mimum-minuman keras dan minum obat obatan terlarang adalah budaya barat. Budaya ini sebenarnya tak baik bagi kesehatan fisik dan iman kita. Jadi sebaiknya jangan. Bisa diganti dengan berlibur ke pantai, menikmati sunset bersama pasangan atau keluarga.

Minimalization

Minimalization adalah usaha karyawan untuk Individu menghindari masalah dengan cara menolak memikirkan masalah tersebut dan menganggap seolah-olah masalah tersebut tidak ada sehingga dapat mengurangin rasa stresnya.

Self Blame

Self blame merupakan usaha karyawan menghadapi masalahnya dengan cara menghukum dan menyalahkan dirinya sendiri atas segala rasa penyesalan yang ditimbulkan oleh masalah tersebut.

Seeking Meaning

Seeking meaning merupakan usaha karyawan menghadapi masalahnya dengan cara mencari makna dari masalah yang dihadapinya atau mencari hikmah dari kegagalannya yang penting dalam kehidupannya

Itulah beberapa hal mengenai stres kerja yang saya ulas. Jangan lupa sehat mental!

%d