Psikologi Klinis – Pengertian, Teori, dan Ruang Lingkupnya

Psikologi Klinis, Merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi. Yang mana fokusnya pada penyelesaian gangguan psikologis.

Psikologi klinis menjadi konsentrasi tersendiri dari ilmu kejiwaan (Psikologi).

Cabang ini sangat banyak menyerempet dengan bidang kedokteran.

Namun, keduanya tetap memiliki ranah yang berbeda. Saya contohkan sebagai Psikolog dan Psikiater.

Keduanya memang terlihat mirip. Padahal sejatinya berbeda. Yang satu dari psikologi, yang satu lainnya dari kedokteran.

Masih banyak orang yang mengira bahwa psikiater dan psikolog itu kedua hal yang sama.

Nyatanya tidak.

Anda dapat membaca secara singkat perbedaan keduannya di artikel saya yang sudah saya buat: Perbedaan Psikolog dan Psikiater.

Nah, pada tulisan saya kali ini, saya akan membahas sedikit tentang psikologi klinis.

Saya akan menuliskan beberapa pengertian dari psikologi klinis, membahas beberapa teori yang ada, serta seberapa besar ruang lingkup psikologi klinis di kehidupan manusia.

Daftar Isi

Pengertian Menurut Para Ahli

Psikologi Klinis
Unsplash.com

Psikologi Klinis adalah salah satu cabang psikologi, yang mempelajari tentang perilaku manusia, serta gejala-gejala yang ada, dari sudut pandang klinis.

Psikologi klinis nantinya akan bersinggungan dengan modifikasi perilaku, intervensi, terapi, asesmen, gangguan mental, dan konseling.

Menurut APA (American Psychological Association)

Menurut APA, psikologi klinis adalah salah satu cabang dari psikologi yang berspesialisasi pada penelitian, penilaian, diagnosis, evaluasi, pencegahan, serta pengobatan gangguan emosi dan perilaku.

Yang disebut para psikolog klinis adalah mereka para profesional tingkat S2 (Atau Lebih) yang telah menerima pelatihan untuk diagnosis dan perawatan berbagai gangguan psikologis.

Kebanyakan dari mereka bekerja di klinik psikologis, beberapa ada di klinik kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, dan beberapa dari mereka ada yang menjadi peneliti dan pendidik (Dosen).

Menurut Witmer 1912

Witmer menjelaskan, psikologi klinis adalah suatu metode dalam psikologi yang digunakan untuk mengubah/mengembangkan jiwa manusia berdasarkan hasil asesmen.

Menurut Reber 1995

Reber menjelaskan, psikologi klinis adalah salah satu bidang dalam psikologi yang bersinggungan dengan perilaku menyimpang, maladaptif, dan abnormal.

Yang dimaksud Reber adalah perilaku yang mengarah pada gangguan-gangguan psikologis.

Misal, Halusinasi dan Delusi.

Menurut Resinck

Resinck berpendapat, Psikologi klinis adalah salah satu bidang dalam psikologi yang meliputi riset, pelayanan dan pengajaran yang relevan dengan prinsip-prinsip, metode-metode dan prosedur aplikasi untuk memahami, menduga dan mengurangi maladjustmen, ketidaknyamanan dan ketidakmampuan, diterapkan pada populasi klien untuk rentang yang luas.

Menurut Corsini

Psikologis klinis adalah salah satu cabang psikologi yang bersifat spesialis dalam studi, prevensi, diagnosis dan penanganan gangguan-gangguan perilaku dan gangguan mental serta tekanan-tekanan mental yang negatif.

Menurut Pheres 1992

Psikologi klinis adalah salah satu cabang psikologi yang merujuk pada bidang yang membahas kajian, diagnosis, dan penyembuhan (treatment) masalah-masalah psikologis, gangguan (disorders) atau tingkah laku abnormal.

Dari beberapa pengertian diatas, psikologi klinis memiliki ciri khas.

Pengumpulan data klien dengan asesmen, terapi dengan intervensi, dan hal hal lainnya yang bersinggungan dengan gangguan psikologis.

Teori Dalam Psikologi Klinis

Psiklogi klinis memiliki beberapa teori.

Berikut adalah Teori-Teori yang ada dalam psikologi klinis.

Teori Behaviorisme

Secara singkat, teori ini menjelaskan bagaimana seseorang dapat berperilaku. Teori ini berpegang teguh dengan apa yang bisa dilihat oleh mata dan bisa dibuktikan dengan sains ilmiah.

Teori ini juga menjelaskan bagaimana perilaku seseorang dapat dimanipulasi dan dibentuk sedemikian rupa.

Manipulasi tersebut dapat terjadi ketika dilengkapi oleh penghargaan (reward) atau hukuman (punishment).

Teori ini sangat banyak digunakan dalam metode Modifikasi Perilaku.

Selain itu, teori ini juga dapat dipasangkan dengan Psikologi Kognitif, yang mana nantinya akan muncul Terapi CBT (Cognitive Behavioral Therapy).

Teori Psikoanalisis

Bertentangan dengan behaviorisme, psikoanalisis lebih mempercayai bahwa manusia berperilaku tidak hanya dengan apa yang tampak saja.

Melainkan, masa lampau juga mempengaruhi. Karena otak merekam semua apa yang sudah terjadi dan menjadi pengalaman tersendiri bagi individu.

Psikoanalisis sangan terkenal dengan tokohnya, yang bernama Sigmund Freud.

Freud mengatakan bahwa sejatinya, perilaku manusia itu didasarkan pada 3 struktur mental.

Id, Ego, dan Superego

Id, adalah naluri hewan manusia.

Maksudnya adalah ketika manusia bertindak sesuai keinginannya, tanpa pertimbangan sedikitpun. Alhasil yang muncul adalah perilaku hewani.

Yakni Sak karepe dewe. Semaunya sendiri.

Super-Ego, adalah naluri moral dan Norma manusia.

Lawannya Id, super-ego adalah ketika manusia ingin bertindak, namun mempertimbangkan apa yang terjadi setelah dia melakukan hal demikian.

Dia akan berpikir Apakah yang saya lakukan ini melanggar Norma, aturan?

Saya lapar, saya ingin makan. Karena sedang berlangsung perkuliahan, maka saya puasa selama 30 menit kedepan, menunggu hingga usai perkuliahan.

Diatas adalah contoh perilaku manusia yang dikuasai oleh Super-ego.

Ego, adalah naluri netral manusia.

Letak Ego ditengah tengah antara Id, dan Super-ego.

Peran ego menjadi penyeimbang diantara keduanya.

Baca Juga: Layanan Psikiater Yang ada di bandung.

Teori Humanistik

Berikutnya adalah teori humanistik, teori ini menggunakan pendekatan phenomenological yang lebih menekankan pada setiap individu mengenai persepsi pengalaman dunia-nya.

Dalam perspektif humanistik, lebih cenderung melihat seseorang yang aktif, kreatif, berpikir, dan pertumbuhan orientatif.

Membantu orang melalui cara pemahaman akan perhatian, perilaku, perasaan melalui asesmen klien.

Ahli humanistik memang cenderung mengasumsikan seseorang yang berdasar pada intensinya.

Dan percaya jika mereka bekerja keras secara alami menuju arah pertumbuhan, kreativitas, cinta, serta aktualisasi diri.

Aktualisasi diri ini lah yang kemudian dapat membantu menuju arah kemajuan di dalam kehidupan, pertumbuhan yang lebih baik dan damai, serta menerima lebih tajam dan lainnya.

Bukan memfokuskan diir pada masa lalu, namun lebih kepada apa yang ada “disini dan sekarang”.

Tokoh yang terkenal pada teori ini adalah Carls Roger.

Beliau menerapkan konsep diri seseorang, ada ideal self, real self, dan lainnya.

Bagaimana orang dapat mengenali dirinya, serta menggambarkan siapa dirinya.

Ruang Lingkup Psikologi Klinis

Psikologi Klinis
Unsplash.com

Ruang lingkup psikologi klinis artinya tempat dimana para psikolog klinis berkecimpung.

Ada beberapa ruang lingkup yang menjadi tempat kecimpung para psikolog klinis.

Diantaranya,

Peneliti

Sebagai Peneliti, banyak sekali temuan temuan yang mengaitkan antara terapi X dengan pengobatan depresi.

Tugas psikolog klinis disini ya sekedar meneliti.

Membuktikan apakah teori A masih berlaku atau tidak. Membuktikan terapi X tersebut apakah masih valid dan reliabel untuk digunakan?

Misalnya, sudah ditemukan bahwa depresi bisa diterapi dengan musik.

Atau, dzikir sebagai terapi kecemasan dan stress.

Dan masih banyak lainnya.

Asesmen

Assesmen yaitu proses untuk mengumpulkan segala informasi tentang klien yang dipergunakan agar bisa memahami lebih baik tentang dirinya yang nantinya akan digunakan menjadi dasar untuk pengambilan keputusan untuk proses selanjutnya.

Asesmen tersebut biasa dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan tes psikologi. Orang yang melakukan asesmen disebut Asesor.

Terapis

Terapis adalah seseorang yang melakukan terapi untuk mengatasi gangguan mental dengan metode yang teruji dan sesuai prinsip ilmu psikologi modern.

Seorang terapis dapat membantu mengatasi fobia, trauma, depresi, kecemasan, stress, rasa minder, perilaku obsesif kompulsif, halusinasi, gangguan tidur, kebiasaan buruk dan berbagai masalah psikologis lainnya.

Intervensi

Intervensi disini bukanlah istilah politik, melainkan penanganan setelah terapis atau psikolog melakukan diagnosa dan dinamika psikologis.

Intervensi tersebut banyak sekali macamnya, ada teknik modifikasi perilaku, terapi emosi, terapi perilaku, dan masih banyak lainnya.

Profesi Dalam Psikologi Klinis

Psikologi Klinis
Unsplash.com

Adapun nantinya ketika memasuki dunia psikologi klinis, anda akan menemui beberapa profesi yang cocok dengan ilmu psikologi klinis, diantaranya

Psikopatologi

Psikopatologi merupakan bidang yang mempelajari arti patologi atau kelainan, gangguan dalam jiwa manusia.

Psikologi Medis

Psikologi Medis Merupakan suatu penjabaran dari psikologi umum dan psikologi kepribadian untuk ilmu kedokteran.

Tujuannya yaitu untuk melengkapi pengetahuan dokter tentang gambaran biologis manusia.

Misalkan seperti gambaran kehidupan kejiwaan, fungsi-fungsi psikis, berpikir, pengamatan, afek serta kehidupan perasaan pada manusia normal.

Psikologi Abnormal

Psikologi abnormal merupakan bidang yang mempelajari bagaimana manusia bertingkah laku abnormal, langka, dan berbeda dari manusia umumnya.

Istilah abnormal tidak selalu berujung negatif, namun bisa juga positif.

Dull adalah abnormal, namun jenius ternyata juga abnormal.

Baca Juga: Psikiater Yogyakarta

Penutup

Terimakasih sudah membaca artikel mengenai psikologi klinis.

Semoga bermanfaat. Salam Psikologmudha!

%d