Biografi Abraham Maslow- Lahir hingga Wafat

Abraham Maslow

Biografi Abraham Maslow- Abraham maslow adalah salah satu tokoh psikologi tersohor yang pernah ada. Bapak Humanistik ini menjadi salah satu ilmuan yang meneruskan pengetahuan tentang psikologi dalam ranah humanistik.

Psikolog asal amerika ini berhasil mencetuskan sebuah Hirearki Maslow. Hirearki ini menjelaskan secara detail dan bertahap kebutuhan keutuhan manusia. Mulai yang dasar hingga tingkat tinggi.

Daftar Isi

Kelahiran Abraham Maslow

Abraham Maslow adalah tokoh ternama dalam aliran Psikologi Humanistik. Maslow dikenal sebagai ayah spiritual Psikologi Humanistik. Abraham Maslow lahir pada 1 April 1908 di Manhattan, New York. Dia adalah anak tertua dari 7 bersaudara.

Ayahnya bernama Samuel Maslow. Memiliki pandangan Atheis. Masa kecil Maslow bisa digambarkan dengan masa kecil yang tidak menyenangkan. Kisahnya dipenuhi dengan bagaimana beralih dari buku ke buku untuk belajar melepaskan diri dari perasaan kesepian dan inferioritasnya.

Pendidikan Abraham Maslow

Biografi Abraham Maslow

Cornell University adalah pengalaman pertamanya kuliah di bidang psikologi. Maslow merasa sangat asing dan buta tentang ilmu tersebut. Dari salah satu mata kuliah yang dia ikuti, yang diajarkan oleh Titchener.

Dia berkata “sangat membosankan, hambar rasanya dan tidak ada hubungannya dengan manusia, jadi saya bergidik dan berpaling darinya. Maslow pindah ke University of Wisconsin. Abraham Maslow menemukan pendekatan yang berbeda terhadap Psikologi, dan menerima gelar Ph.D. pada tahun 1934.

Maslow menjadi behavioris Watsonian yang antusias. Lalu serangkaian pengalaman pribadi memengaruhinya bahwa behaviorisme terlalu terbatas untuk bisa relevan dengan masalah manusia terus ada. Dia sangat terpengaruh oleh kelahiran anaknya dan hah-hal yang dibacanya tentang filsafat, Psikologi Gestalt, dan Psikoanalisis.

Perasaan kagumnya terhadap Psikolog Gestalt menuntun ia untuk mengemukakan penelitian pertamanya. Penelitian itu tentang karakteristik kesehatan psikologis orang yang mengaktualisasikan diri.

Baca juga: 10 Tokoh Behaviorisme dan Pokok Pemikirannya

Dampak Perang Dunia terhadap dirinya

Maslow juga sangat terpengaruh oleh sebuah parade yang dia saksikan tak lama setelah serangan jepang di Pearl Harbor.

Pada tanggal 7 Desember 1941, yang mana memaksa Amerika memasuki Perang Dunia II. “Saat itu mengubah seluruh hidup saya,” tulisnya, “Dan sejak itu menentukan apa yang saya lakukan”. Dia memutuskan untuk mengabdikan dirinya untuk mengembangkan psikologi yang akan menangani masalah cita-cita tertinggi manusia.

Dia akan memperbaiki kualitas kepribadian manusia dan menunjukkan setiap manusia mempunyai kemampuan untuk berperilaku lebih mulia daripada menunjukkan perilaku kebencian, prasangka, dan perang.

Saat itu Maslow mengajar di Brooklyn College, tempat dimana usaha awalnya memanusiakan psikologi membawa konsekuensi-konsekuensi pribadi yang negatif. Komunitas psikologi behavioris yang dominan mengucilkannya.

Meski para mahasiswa menganggap gagasannya menarik, para pengajar rekan fakultas menghindarinya. Dia dianggap terlalu tidak ortodoks dan terlalu jauh dari pandangan behaviorisme, aliran psikologi yang terbilang mainstream atau Zeitgeist pada waktu itu.

Para editor jurnal-jurnal utama menolak untuk mempublikasikan karyanya.

Karir Abraham Maslow

Biografi Abraham Maslow- Maslow mengawali karirnya sebagai Dosen di Brooklyn College pada tahun 1937 hingga tahun 1951. Kala itu, Maslow tertarik oleh psikolog Gestalt bernama Max Wertheimer dan antropolog Ruth Benedict.

Saking tertariknya, Maslow menganggap mereka berdua adalah orang luar biasa.
Maslow mulai menganalisa mereka dan mencatat perilaku mereka. Kelakuan stalking ini kemudian menjadi cikal bakal teori populer bernama Hirarki Maslow. Maslow melanjutkan penelitiannya di Columbia University, dengan pembahasan teori kebutuhan dan potensi manusia.

Di sana dia bertemu dengan legenda psikologi lainnya, Alfred Adler. Sekitar 1941, Jepang mendeklarasikan perang terhadap Amerika dengan serangan Pearl Harbor-nya. Karena sudah berusia 33 tahun, Maslow nggak diikutkan dalam wajib militer.

Meski begitu, kengerian perang menginspirasi Maslow tentang cara menciptakan kedamaian. Pemikiran ini kemudian mengantarkannya pada penelitian mengenai aktualisasi diri.

Penelitian Abraham Maslow

Biografi Abraham maslow

Biografi Abraham Maslow- Penelitian mengenai aktualisasi diri dimulai dengan menganalisa hasil stalking terhadap Ruth Benedict dan Max Wertheimer.

Ia meminjam teori-teori psikolog lain mengenai kesehatan mental dan potensi manusia, menambahkan banyak aspek baru ke dalamnya, terutama mengenai konsep hirarki kebutuhan, metakebutuhan, metamotivasi, orang-orang teraktualisasi, dan pengalaman puncak.

Maslow menganggap dirinya sebagai pionir baru di bidang psikologi. Ia menciptakan jalan yang inovatif bagi para psikolog untuk memahami manusia. Malahan, Maslow menciptakan kerangka kerja atas teorinya agar psikolog lain bisa nambahin aspek-aspek yang lebih bagus.

Puncak Kejayaan Abraham Maslow

Biografi Abraham maslow

Biografi Abraham Maslow- Pada tahun 1960 Maslow menjadi selebritas, pahlawan bagi gerakan melawan budaya-kontra, yang akhirnya mendapatkan sanjungan yang ia idamkan sejak masa mudanya.

“Orang-orang mudalah yang melihat dan menemukan karya Abraham Maslow yang sangat menarik, dan bagi banyak orang, dia menjadi figur seperti sosok mahaguru “.

Abraham Maslow telah berhasil memberikan kompensasi, menurut istilah Adlerian, untuk inferioritas masa kecilnya. Di Universitas Brandeis lah, selama tahun 1951 sampai tahun 1969, Maslow mengembangkan dan menyempurnakan teorinya dan mempresentasikannya dalam serangkaian buku populer.

Pada 1963, Maslow jadi salah satu kandidat presiden Asosiasi Psikologi Humanistik, tapi Maslow menolak. Bagi Maslow, Asosiasi Psikologi Humanistik harus bisa jalan sendiri tanpa ada pemimpin. Di tahun yang sama, Maslow menerima dana bantuan dari Yayasan Laughlin di Menlo Park, California, sehingga Maslow bisa fokus menulis. Dia mendukung gerakan kelompok sensitivitas dan pada 1967 dia terpilih sebagai Presiden APA.

Baca Juga : Psikologi Humanistik

Akhir Hidup Abraham Maslow

Maslow menghabiskan waktunya dengan menulis. Pada 1967, ia terkena serangan jantung yang lumayan fatal. Demi kesehatannya, Maslow dan Bertha kemudian pindah ke San Fransisco Bay yang iklimnya lebih hangat.

Walaupun sakit, bakat Maslow untuk menulis, mengajar, dan memberi konsultasi tidak hilang begitu saja. Dibukunya Abraham Maslow menulis “I have a very strong sense of being in the middle of a historical wave. One hundred fifty years from now, what will historians say about this age? What was really important? My belief is that…the `growing tip’ of mankind is now growing and will flourish.

Aku punya firasat kuat bahwa saat ini aku di tengah gelombang sejarah yang besar. 150 tahun dari sekarang, apa kata para sejarahwan tentang masa ini? Apa yang paling penting dari masa ini? Aku yakin bahwa fase puncak umat manusia sekarang sedang tumbuh dan akan merekah.

Pada 8 Juni 1970, Maslow meninggal terkena serangan jantung. Ia meninggal saat berusia 62 tahun.

Penutup Biografi Abraham Maslow

Itulah sedikit ulasan mengenai profil singkat Abraham Maslow. Jika ada yang kurang mohon dimaafkan, Selebihnya anda bisa mencari di Google cendekia, atau jurnal jurnal terkait. Jika ingin lengkap mungkin bisa lewat wikipedia. Salam, Psikologmudha.

Tinggalkan Balasan

%d